Postingan

Sistem Berkas(Multiple Index File)

Multiple Index file MULTIPLE INDEX FILE - Terdiri dari main file dan file-file index (file berindex majemuk) - Tidak ada rantai overflow - Tidak dikenal konsep atribut kunci (tidak ada keterurutan berdasarkan atribut kunci) - Pengubahan data langsung dilakukan terhadap main file - Format record dapat berupa name-value pair atau dapat berupa structured record - Index bersifat multiple index, dinamis, record anchored - Entri index terdiri dari atribut dan TID - Entri index terurut berdasarkan nilai atributnya - Next record diakses berdasarkan keterurutan entri pada index-nya - Tiap index dapat bersifat multilevel - TID pada index berisi alamat block dan posisi record - Exhaustive vs partial index Pada Multiple Index File (file berindex majemuk), pembaharuan dilakukan terhadap file utama bukan file overflow, karena record dicari lewat indeks, maka indeks harus dinamis. Begitu terjadi pembaharuan ( insert, update, delete) mka indeks-indeks diperbaharui mengikuti perub

Sistem Berkas(Parameter Penyimpanan Sekunder)

Parameter Penyimpanan Sekunder > Seek Time rumus : S = SC + Si Ditentukan Dengan Hubungan SC + Si SC = Waktu Start Up Si   = Jarak Yang Dilalui > Latency rumus : r = 1/2 x ((60x1000)/RPM) RPM  = Jumlah Putaran per menit contoh soal : HDD berkecepatan 5000RPM r = 1/2 x ((60 x 1000) / 5000 rpm) r = 1/2 x 12 r = 6 Detik > Fixed Blocking rumus = Bfr = B/R dimana : B = Ukuran Blok R = Ukuran Record   > Spanned Blocking rumus : Bfr = (B-P) / (R+P) dimana :  P = Ukuran Pointer Block B = Ukuran Block  R = Ukuran Record Contoh soal : Ukuran Block (B) = 1000 byte Ukuran Record (R) = 10 byte Ukuran Pointer (P) = 5 Jawab : Bfr = (1000-5) / (10+5)       = 995 / 15       = 66.33 > Unspanned Blocking rumus : Bfr = (B-1/2R) / (R+P) Contoh Soal : Ukuran Block (B) = 1000 byte Ukuran Record (R) = 10 byte Ukuran Pointer (P) = 5 Jawab: Bfr = (1000-1/2.10) / (10+5)       = 995 / 15       = 66.33

Sistem Berkas(File Pile)

Kinerja Pile > Ukuran Record Record size (R) adalah R = a'(A+V+2) dimana: a' = Rata rata jumlah atribut A = Ukuran rata rata atribur (field) V = Ukuran rata rata nilai 2 = Nilai separator / Konstanta untuk pemisah antar field dan record > Waktu Pengambilan Record Tertentu (Tf) Fetch Record (Tf) adalah Tf = 1/2n (R/t') dimana : n = Jumlah Record R = Ukuran Record t' = Bulk Transfer time > Waktu Pengambilan Record Berikutnya (Tn) Next Record (Tn) adalah Tn = Tf (sama nilainya) > Waktu Penyisipan Record (Ti) Insert Record Adalah Ti = S + r + btt + TRw > Waktu Pembaruan Record Hanya dilakukan penimpaan, tanpa penyisipan di akhir file Perhitungan : Tu = Tf + TRw Dilakukan penandaan hapus dan penyisipan di akhir file Perhitungan : TU = Tf + TRw + Ti > Waktu Pembacaan Seluruh Record Rumus : Tx = 2 Tf = n(R/t') > Waktu Reorganisasi File  Ty = (n + o)(R / t')

Sistem Berkas(Sekuential Berindeks)

Gambar
1. Index Sequential File          1.1 Pengertian Index Sequential File                Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik Sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau recordkey ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil.               Untuk membayangkan penyimpanan dan pembacaan data secara Sequential, kita bisa melihat rekaman lagu yang tersimpan pada kaset. Untuk mendengarkan lagu kelima, kita harus melalui lagu kesatu, dua, tiga dan empat terlebih dahulu. Pembacaan seperti inilah yang disebut sebagai Sequential atau berurutan. Untuk membayangkan penyimpanan data dengan menggunakan teknik index Sequential ini, kita bisa melihat daftar isi